Sintang, sariberitapost.com Memasuki pertengahan Juli 2025, Kabupaten Sintang mulai dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai angin kencang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Sintang mencatat bahwa kondisi atmosfer di wilayah Kalimantan Barat mengalami peningkatan aktivitas awan konvektif, yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang, Abdul Sufryadi, meminta warga agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang akibat angin kencang.
“Musim penghujan kali ini tidak hanya membawa hujan deras, tapi juga disertai angin kencang. Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah rawan longsor dan bantaran sungai, agar lebih waspada,” ujar Sufryadi Abdul , 18 Juli 2025.
BMKG melaporkan bahwa dalam sepekan terakhir, curah hujan di sejumlah kecamatan di Sintang mencapai 80 hingga 120 milimeter. Kecepatan angin terpantau meningkat hingga 30 kilometer per jam, terutama pada sore dan malam hari. Kondisi ini berpotensi menimbulkan genangan dan kerusakan infrastruktur ringan.
“Kalau mendung mulai tebal dan angin kencang berembus, sebaiknya tunda dulu aktivitas di luar ruangan. Perhatikan juga saluran air di sekitar rumah agar tidak tersumbat,” tambah Abdul Sufryadi
Lebih lanjut Abdul Sufryadi mengatakan, selain peringatan dini, BPBD juga telah melakukan patroli kesiap-siagaan serta memetakan titik-titik rawan bencana di daerah perbukitan dan pinggiran Sungai Kapuas.
Abdul mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling bahu-membahu dalam menghadapi cuaca ekstrem ini.
“Kami juga membuka pengaduan darurat di kantor BPBD Sintang untuk menerima laporan masyarakat selama 24 jam,” ujarnya.
BMKG memprediksi curah hujan tinggi akan bertahan hingga akhir Agustus 2025. Masyarakat diharapkan terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD untuk mencegah jatuhnya korban.( den )