Sintang, sariberitapost.com, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sintang, Mursalin, menegaskan bahwa pada tahun anggaran 2026, pemerintah daerah akan memprioritaskan peningkatan infrastruktur, khususnya perbaikan jalan di wilayah dalam kota dan akses menuju desa-desa. Langkah ini, kata Mursalin, tidak hanya untuk memperlancar mobilitas warga, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi serta mendukung layanan pendidikan dan kesehatan di pedalaman.
“Kami akan memaksimalkan potensi yang ada di Sintang. Semua perusahaan yang beroperasi di sini akan kami libatkan melalui pemanfaatan dana Corporate Social Responsibility (CSR) mereka,” ujar Mursalin, Jumat, 15 Agustus 2025.
Menurut data Dinas PU Sintang, sekitar 40 persen jalan kabupaten menuju desa masih berstatus rusak ringan hingga rusak berat. Beberapa titik krusial di Kecamatan Kelam Permai, Dedai, dan Serawai bahkan memerlukan perbaikan darurat, terutama pada jalur yang menjadi penghubung utama distribusi hasil pertanian.
Mursalin mencontohkan, jalur Sungai Ukoi – Nanga Libau yang rusak parah sejak banjir tahun lalu, telah menghambat suplai bahan pangan hingga mengerek harga di pasar lokal.
“Jika akses lancar, biaya transportasi bisa turun hingga 30 persen. Dampaknya langsung terasa oleh masyarakat,” kata dia.
Pendekatan kolaboratif lewat CSR, tambah Mursalin, akan mengurangi beban APBD sekaligus mempercepat pengerjaan proyek. Pemerintah juga akan mengawasi ketat kualitas pekerjaan agar hasilnya sesuai standar.
“Tidak hanya fokus ke jalan utama, kami juga akan membangun drainase dan perbaikan jembatan kecil di desa-desa. Infrastruktur yang baik adalah pondasi kemajuan,” ujarnya.
Langkah Dinas PU ini mendapat dukungan dari kalangan pelaku usaha dan tokoh masyarakat. Mursalin juga menyebut bahwa sektor swasta siap membantu. “Kalau infrastruktur bagus, kami juga diuntungkan. Distribusi bahan baku dan hasil produksi jadi lancar,” katanya.
Dengan target perbaikan minimal 60 kilometer jalan desa pada 2026, Mursalin optimistis percepatan pembangunan infrastruktur akan menjadi motor penggerak ekonomi Sintang, sekaligus memperkuat konektivitas antarkawasan hingga pelosok ( cok )