Dorong Pemanfaatan Dana Ketahanan Pangan Lewat BUMDes, Ini Kata Yasser Arafat

Sintang sariberitapost.com, Pemerintah Kabupaten Sintang mendorong pemanfaatan dana ketahanan pangan sebesar 20 persen dari Anggaran Dana Desa (ADD) melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Langkah ini dinilai sebagai opsi yang paling siap secara kelembagaan untuk menjalankan program prioritas tersebut di tingkat desa.

Kepala Dinas Pemerintahan Desa Kabupaten Sintang, Yasser Arafat, mengatakan bahwa penggunaan dana ketahanan pangan melalui BUMDes dinilai lebih efisien dan efektif, terutama dalam jangka pendek.

“Untuk menjaga fokus dan menghindari kebingungan di lapangan, kami mendorong desa menggunakan BUMDes sebagai pengelola. Kopdes Merah Putih juga diperbolehkan, tapi belum wajib,” ujar Yasser( 4/7/25 )

Menurut Yasser, banyak BUMDes di Sintang yang sudah memiliki badan hukum dan struktur organisasi yang jelas. Sebaliknya, Koperasi Merah Putih—atau Kopdes—masih dalam tahap pembentukan. Kopdes masih butuh waktu. Proses legalisasi, termasuk akta notaris, belum tuntas disebagian besar desa.

Lebih lanjut Yasser mengatakan, dana ketahanan pangan yang bersumber dari ADD diperkirakan mencapai sekitar Rp700 juta per desa. Penggunaannya harus melalui mekanisme musyawarah desa dan disesuaikan dengan potensi lokal. Apakah untuk tanam jagung, pengembangan peternakan ayam, atau pangan lokal lainnya, semua ditentukan oleh hasil musyawarah warga.

Pemerintah Kabupaten Sintang juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana tersebut. Seluruh tahapan musyawarah dan pelaksanaan program harus terdokumentasi dan dilaporkan kepada instansi terkait.

“dengan melibatkan BUMDes, pemerintah berharap program ketahanan pangan desa dapat dijalankan secara profesional, terukur, dan memberi dampak langsung pada ketahanan ekonomi masyarakat. Pemerintah daerah juga akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada BUMDes untuk memperkuat kapasitas mereka dalam pengelolaan keuangan dan usaha pangan desa” Lanjut Yasser Arafat

“Monitoring dan evaluasi akan kami lakukan secara berkala. Tujuannya agar program ini benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan berjalan berkelanjutan,” tutupnya. ( den )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *