Sintang sariberitapost.com, Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Sintang Ir. Elisa Gultom Msi menyampaikan pada kamis ( 5/1/2023 ), bahwa pihaknya akan berusaha meningkatkan kegiatan lapangan bisa dilaksanakan kembali setelah kurang lebih dua tahun tidak bisa terlaksana karena pandemi. Dimana hal pertanian, kegiatan lapangan seperti ini sangat penting karena kita tidak hanya bicara teori saja tetapi langsung prakteknya.
“dengan kegiatan kita hari ini, saya melihat masyarakat kita sudah mulai masuk pada cara bertani yang modern. Buktinya, kita sudah disokong oleh mekanisasi pertanian yang baik. Sudah ada traktor, sarana produksi juga bagus dan modern” terang Elisa Gultom
Lebih lanjut mantan Kadis pertanahan ini mengatakan , kondisi kita tahun 2023 ada masalah dalam hal pertanian. Sudah ada arahan dari Menteri Pertanian Republik Indonesia untuk setiap daerah memacu produktivitas pertanian. Penyebabnya adalah adanya trend global sekarang, negara-negara penghasil pangan melakukan pengurangan ekspor bahan pangan dan mereka menimbun untuk kepentingan dalam negeri mereka.
“selain itu, jika nanti negara adi daya beras seperti Thailand dan Vietnam sudah tidak mau mengekspor beras ke kita dan pasokan beras kota menurun,itu juga menjadi fokus saya beserta seluruh staf yang biasa di Dinas ini untuk membangkitkan gairah petani untuk lebih produktif menanam padi agar Kabupaten Sintang tidak kekurangan beras” terangnya.
Kembali Gultom menjelaskan, kita juga jangan fokus di padi saja, masih ada tanaman seperti sawit, karet yang selama ini menjadi sumber penghasilan masyarakat dari dulu, sekarang kami pun lebih giat lagi mensosialisasikan petani tambak ikan kolam yang menurut saya juga mampu membantu perekonomian warga sintang sendiri. Dimana kita ketahui,semua menahan diri untuk menjual hasil bumi kita ke luar negeri karena memikirkan kebutuhan dalam negeri mereka sendiri. Ini yang mengkhawatirkan dunia saat ini. Ditambah inflasi yang tinggi juga.
” mari terus menanam padi dan sumber pangan lainnya. Sintang beberapa tahun ini sedang giatnya mencanangkan untuk bisa mandiri di 3 komoditas holtikultura yakni sawi,
Soal pupuk subsidi yang langka, bukan hanya terjadi di Kabupaten Sintang saja, di Pulau Jawa pun langka. Penyebabnya adalah bahan baku produksi pupuk bersubsidi masih banyak yang impor dari negara lain. Bahan bakunya tidak semuanya ada di Indonesia,” terang Elisa Gultom
” saya bangga dengan para petani kita dimana disaat krisis dan inflasi yang tinggi, para petani lah yang bisa menyelamatkan negara dan masyarakat. Petani menjadi tulang punggung ekonomi negara kita. Itulah kebahagiaan petani kita, petani bisa membawa ekonomi kita kearah yang lebih baik” tutup Elisa Gultom. ( Her/Den )