PANEN RAYA DI SINTANG, MARTIN NANDUNG TEKANKAN KETAHANAN PANGAN SEBAGAI PRIORITAS DAERAH

Sintang, sariberitapost.com, Kepala Dinas Perkebunan dan Pertanian Kabupaten Sintang, Martin Nandung, menghadiri langsung pelaksanaan Panen Raya Padi di lahan seluas satu hektare di Desa Manter, Kecamatan Sungai Tebelian. Pada 5 Agustus 2025. Kehadiran Martin tak sekadar simbolik, melainkan menjadi bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program Nawa Cita dan Asta Cita Presiden Republik Indonesia.

Dalam sambutannya, Martin menyatakan bahwa Kabupaten Sintang siap menjadi bagian dari strategi nasional dalam memperkuat ketahanan pangan dan swasembada berkelanjutan.

“Sebagaimana kita ketahui bersama, program Asta Cita yang menjadi prioritas nasional menempatkan ketahanan pangan sebagai salah satu pilar utama pembangunan,” ujarnya.

Ia menyebut, panen raya ini bukan sekadar seremoni, tetapi mencerminkan kolaborasi lintas sektor yang berhasil.

“Pencapaian ini menjadi bukti bahwa kerja sama antara petani, pemerintah daerah, TNI/Polri, dan seluruh pemangku kepentingan mampu menghasilkan dampak positif yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Martin.

Lebih jauh, Martin mengajak masyarakat Desa Manter untuk menjaga kelestarian lingkungan dan pemanfaatan lahan secara bijak. Ia menegaskan pentingnya inovasi dan teknologi pertanian modern sebagai langkah menuju pertanian yang tangguh dan adaptif.

“Saya berharap momentum panen raya ini menjadi titik awal semangat baru bagi para petani kita. Teruslah berinovasi, manfaatkan teknologi pertanian, dan bangun pola pikir bahwa menjadi petani adalah profesi mulia sekaligus strategis dalam menjaga ketahanan pangan bangsa,” tegas Martin.

Ia pun mengusulkan agar Desa Manter ditetapkan sebagai salah satu sentra produksi padi unggulan di Kabupaten Sintang.

Acara tersebut turut dihadiri oleh Staf Ahli Bupati Sintang, Helmi; Anggota DPRD Sintang, Anton Isdianto; Kepala BPS Sintang, Puspo Sasmito; Kepala Bulog Sintang, Abdul Mukti; para penyuluh pertanian; Forkopimcam Sungai Tebelian; perangkat desa serta tokoh masyarakat lainnya.

“panen raya ini bukan hanya pesta petani, tapi juga simbol kebangkitan pertanian daerah di tengah tantangan global” tutup Martin. ( cok )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *